Selasa, 30 Juli 2013
Sabtu, 27 Juli 2013
»Mengapa Banteng Membenci Warna Merah?«
Di televisi, kita sering menyaksikan seekor banteng yang
mengejar-ngejar seorang matador yang melambai-lambaikan kain berwarna
merah. Karena itu pula, kita pun membentuk asumsi bahwa banteng membenci
warna merah. Faktanya, banteng tidak bisa melihat warna!
Yang
membuat banteng mengamuk dan mengejar-ngejar si matador adalah karena si
matador melambai-lambaikan kain tepat di depan wajahnya, dan itu
menjadikan si banteng merasa gusar dan terganggu. Jadi, yang tidak
disukai banteng tersebut bukan warna merahnya, melainkan kain yang
dilambai-lambaikan secara “kurang ajar” di depannya.
Mengapa matador harus menggunakan kain berwarna merah? Acara semacam
itu biasa dijadikan tontonan, baik secara langsung, maupun di televisi.
Warna merah menjadikan keberadaan kain lebih mudah terlihat bagi
penonton, karena warna itu selalu jelas (tidak kabur) baik siang maupun
malam. Jadi warna merah pada kain yang dipegang matador lebih ditujukan
untuk penonton, bukan untuk bantengnya.
Jumat, 26 Juli 2013
Keajaiban dan Mukjizat Bahasa Semut
Sabtu, 27 July 2013
alphacoders.com
Profesor Robert Hickling sudah menghabiskan waktu bertahun-tahun
untuk meneliti serangga dan merekam getaran-getaran bunyi yang mereka
lepaskan. Namun, bahan-bahan yang diperoleh tidak bisa dinyatakan hingga
ia mampu merekam bunyi-bunyi yang berasal dari semut. Ia bermaksud
meneliti semut di sarangnya. Mereka tidak menemukan metoda yang lebih
baik daripada mengikuti bunyi-bunyi semut.
Bagaimanapun, hal yang mengejutkan ilmuwan itu adalah bahwa
frekuensi bunyi-bunyi yang dilepaskan semut-semut itu bervariasi dari
satu semut dengan semut lain, dan dari jenis semut yang satu dengan
jenis semut yang lain.
Ada 12 ribu spesies dalam dunia semut di muka bumi, melebihi ras manusia. Di hadapan jumlah yang luar biasa ini para peneliti bingung mengenai bagaimana mereka mencocokkan semua bunyi tersebut.
Ada 12 ribu spesies dalam dunia semut di muka bumi, melebihi ras manusia. Di hadapan jumlah yang luar biasa ini para peneliti bingung mengenai bagaimana mereka mencocokkan semua bunyi tersebut.
Beraneka bunyi semut bisa direkam dengan sukses, dan bagian-bagian dari riset ini diterbitkan di majalan Journal of Sound and Vibration tahun 2006, dan itu adalah pertama kali manusia dapat mendengar suara semut yang sebenarnya!
Peneliti ini menerbitkan banyak riset dan yang paling penting
adalah tentang komunikasi antar semut dengan judul ‘Analisis Komunikasi
Akustik Oleh Semut’ di Journal of Acoustical Society of American
Magazine.
Peneliti-peneliti ini menunjukkan bahwa semut-semut melebihi kita
dalam komunikasi akustik. Para ilmuwan mengharapkan bahwa semut
menggunakan antena-antena untuk mengirim dan menerima getaran suara.
Semut memperkuat isyarat-isyarat suara yang diterima seperti yang
alat-alat penerima yang canggih.
Lebih dari itu, semut-semut itu bisa menghilangkan bunyi-bunyi yang
melebihi batas, sehingga hal tersebut menjadi filtrasi atau klarifikasi
terhadap bunyi untuk mencirikannya dari yang lain. Ini merupakan sistem
komunikasi yang sangat maju, yang selama ini tidak dikenal para
ilmuwan, dan mereka baru menemukannya beberapa tahun yang lalu. Namun
al-Qur’an al-Karim telah menyinggung hal tersebut dan mengatakan kepada
kita bahwa semut-semut itu berbicara.
Allah berfirman,
‘Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut, ‘Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.’ (an-Naml: 18)
Di dalam ayat ini, ada suatu bukti yang jelas bahwa semut-semut
mempunyai suatu bahasa untuk memahami satu sama lain, dan Allah
mengaruniai Sulaiman kemampuan untuk mendengar dan memahami suara-suara
mereka. Para ilmuwan berusaha untuk menangkap isyarat-isyarat akustik
yang diucapkan semut-semut. Namun, mereka membedakan empat macam bunyi
setelah melakukan pengamatan selama bertahun-tahun.
Para ilmuwan menyatakan bahwa semut-semut itu seperti kita, mereka
melaksanakan tugas-tugas mereka secara efisien. Sambil kerja,
semut-semut berbicara satu sama lain dan berkata seperti manusia. Kita
menemukan bahwa semut-semut mengorganisir proses pengumpulan makanan dan
tugas-tugas lain melalui bunyi-bunyi tertentu dan berbagai perintah
yang dilepaskannya, sementara semut-semut lain mendengar dan merespon!
Phil De Vries menemukan bahwa serangga melepaskan getaran-getaran
suara lemah yang dapat dibedakan oleh semut. Kumbang penghisap
mengeluarkan zat yang mengandung gula yang disukai semut. Serangga ini
mengeluarkan getaran selama ia bekerja, sehingga semut sering kali
terjebak sebagai mangsanya. Getaran-getaran akustik itu merupakan alat
komunikasi di antara serangga.
Allah berfirman, ‘Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di
dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan
bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih
mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.’
(al-Isra’: 44)
Robert Hickling, salah seorang peneliti terkemuka mengatakan,
semut-semut tidak bereaksi terhadap suara manusia dan tidak terpengaruh
olehnya. Tetapi jika kita mengarahkan kepadanya getaran-getaran yang
sesuai, maka semut terpengaruh olehnya dan meresponnya. Ini berarti
bahwa semut-semut mempunyai bahasa sendiri dan mereka sepenuhnya seperti
manusia.
Di sini kita ingat akan firman Allah, ‘Dan tiadalah
binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan
kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami
alpakan sesuatu pun di dalam Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka
dihimpunkan.’ (an-Naml: 38)
Karenanya kita menyadari bahwa al-Qur’an al-Karim itu sejalan dengan ilmu pengetahuan modern. (Abduddaim al-Kahil)
Penjelasan Posisi-posisi Tidur
Sabtu, 27 July 2013
wallpaperspoints.com
Seperti yang telah dijelaskan (Baca:http://www.jurnalhajiumroh.com/post/dunia-islam/adab-tidur-dalam-islam-)bahwa posisi tidur yang paling baik adalah bertumpu pada sisi kanan tubuh (menghadap ke kanan), dan ternyata hal ini sesuai dengan riset ilmiah yang telah dilakukan oleh beberapa orang. Berdasarkan riset ilmiah, posisi tidur seperti ini lebih menyehatkan daripada tiga posisi yang lain, yaitu tidur telentang, tengkurap, dan tidur dengan bertumpu pada sisi kiri tubuh.
Posisi Telentang :
Tidur berbaring dengan posisi telentang kurang sehat, sebab menekan atau menyesakkan tulang punggung, bahkan kadangkala bisa menyebabkan kita ingin ke toilet/WC.
Tidur berbaring dengan posisi telentang kurang sehat, sebab menekan atau menyesakkan tulang punggung, bahkan kadangkala bisa menyebabkan kita ingin ke toilet/WC.
Tidur Tengkurap :
Tidur tengkurap atau menelungkup tidak baik untuk pernapasan. Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik ketika tidur malam atau pun tidur siang.
Tidur tengkurap atau menelungkup tidak baik untuk pernapasan. Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik ketika tidur malam atau pun tidur siang.
“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)
Posisi Kiri :
Tidur dengan bertumpu pada sisi kiri badan (menghadap ke kiri) dapat menghimpit posisi jantung sehingga sirkulasi darah terganggu dan pasokan darah ke otak berkurang.
Dengan berkurangnya pasokan darah ke otak, tidur pada posisi kiri dapat pula mengakibatkan kita sering mengalami mimpi-mimpi tidak baik (nightmares), serta berjalan dalam keadaan tidur (somnabulisme).
Tidur dengan bertumpu pada sisi kiri badan (menghadap ke kiri) dapat menghimpit posisi jantung sehingga sirkulasi darah terganggu dan pasokan darah ke otak berkurang.
Dengan berkurangnya pasokan darah ke otak, tidur pada posisi kiri dapat pula mengakibatkan kita sering mengalami mimpi-mimpi tidak baik (nightmares), serta berjalan dalam keadaan tidur (somnabulisme).
Keajaiban Sunnah Rasul dan 360 Tulang Persendian Manusia
Sabtu, 27 July 2013
Imam muslim neriwayatkan dari Sayyidah Aisyah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Setiap manusia keturunan Adam diciptakan di atas 360 persendian. Barang siapa yang bertakbir, bertahmid, bertahlil, bertasbih, dan beristighfar kepada Allah, menyingkirkan batu, atau duri atau tulang dari jalan, memerintahkan kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran sejumlah persendian itu maka ia telah berjalan menjauhi api neraka,”(H.R. Muslim, Kitab al-Zakat, hadis No. 1675).
Coba gerakkan siku tangan dan lutut kaki Anda dengan gerakan
menekuk! Apakah dapat digerakkan dan tertekuk? Lalu mengapa bisa terjadi
demikian? Jika Anda perhatikan, pada anggota badan yang tertekuk
tersebut ada dua tulang yang saling dihubung-kan. Itulah yang dimaksud
persendian.
Menurut Prof. Dr. Zaghlul Raghib al-Najjar (Buku Induk Mukjizat
Ilmiah Hadis Nabi: 196-203), secara harfiah sendi berarti tulang jari
dan seluruh telapak tangan. Kadang-kadang kata ini dipergunakan untuk
menyebut seluruh tulang dalam tubuh dan persendiannya. Adapun yang
dimaksud sendi adalah titik pertemuan antartulang. Mayoritas persendian
bisa bergerak (diartrosis) meskipun sebagian lagi bersifat statis,
seperti sendi tengkorak.
Persendian atau dalam Bahasa Arab “al-sulama” yang dimaksudkan
dalam hadis di atas adalah persendian yang memungkinkan tulang bergerak
secara luwes (sendi diartrosis). Ungkapan Rasulullah yang menyebut
dengan tegas jumlah persendian sebanyak 360 merupakan sesuatu yang
sangat menakjubkan. Bagaimana tidak, pada zaman ketika tidak ada satu
pun ilmu pengetahuan yang secara khusus membahas anatomi tubuh manusia,
jumlah tulang dan persendiannya, di tengah masyarakat primitif yang
belum mengenal ilmu pengetahuan, penelitian dan kodifikasi, Rasulullah
SAW mengungkapkan hadis yang luar biasa ini. Tidak hanya manusia di
zaman lalu, bahkan manusia saat ini pun, yang hidup di abad 21, abad
kemjuan sains dan teknologi, tidak mengetahui secara pasti jumlah tulang
dan persendian manusia.
Beberapa ensiklopedia internasional pun menghindari penyebutan jumlah tulang dan persendian secara detail. Ensiklopedia Britanica,
misalnya, mengelompokkan tulang dan persendian manusia ke dalam tiga
kelompok besar (yakni, Rangka Poros, Rangka Dalam, dan Rangka Tepi). Ensiklopedia Hathchinson yang terbit pada 1995 pun menyatakan bahwa jumlah tulang dalam kerangka tubuh manusia hanya 206.
Namun, Dr Hamid Ahmad Hamid dalam bukunya “Rihlah al-Iman fi Jism al-Insan” atau “Wisata Iman dalam Tubuh Manusia” menyebutkan bahwa jumlah keseluruhan persedian tulang manusia adalah 360 sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW.
Ia merinciankan sebagai berikut ini.
Namun, Dr Hamid Ahmad Hamid dalam bukunya “Rihlah al-Iman fi Jism al-Insan” atau “Wisata Iman dalam Tubuh Manusia” menyebutkan bahwa jumlah keseluruhan persedian tulang manusia adalah 360 sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW.
Ia merinciankan sebagai berikut ini.
Tulang Belakang yang meliputi 148 persendian: 25 sendi antara
tulang-tulang belakang, 72 sendi antara tulang-tulang belakang dan
rusuk, dan 50 sendi antara tulang-tulang belakang melalui
tonjolan-tonjolan kecil samping.
Tulang Dada yang meliputi 24 persendian: 2 sendi antara tulang dada
dan rongga dada, 18 sendi antara tulang-tulang dada dan kepala, 2 sendi
antara tulang-tulang selangka dan belikat, serta 2 sendi antara
tulang-tulang belikat dan dada.
Tulang tubuh bagian atas mencakup 86 persendian: 2 sendi antara
tulang-tulang bahu, 6 sendi antara tulang-tulang siku, 8 sendi antara
tulang-tulang pergelangan tangan, dan 70 sendi antara tulang-tulang
tangan.
Tulang tubuh bagian bawah mencakup 90 persendian: 2 sendi paha, 6
sendi antara tulang-tulang dua lutut, 6 sendi antara tulang-tulang
pergelangan kaki, 74 sendi antara tulang-tulang telapak kaki, dan 4
sendi antara tulang-tulang lutut.
Tulang tubuh bagian dalam mencakup 11 persendian: 4 sendi antara
tulang-tulang ekor, 6 sendi antara tulang-tulang pinggul, dan 1 sendi
pada sambungan tulang alat vital. Jumlah seluruhnya 146 + 24 + 86 + 92 +
11 = 360 sendi.
Kerangka tulang manusia meliputi sekumpulan tulang yang berfungsi
untuk menopang tubuh, memberi bentuk, menjaga anggota tubuh yang lunak
dan sensitif, serta memberikan permukaan yang kokoh tempat melekatnya
otot.
Jika Allah SWT tidak menganugerahkan sistem persendian, sehingga tulang-tulang keras dapat bergerak luwes, niscaya manusia tidak mampu bergerak sama sekali. Dan jika salah satu sendi mengalami kerusakan, manusia akan merasakan sakit yang luar biasa dan ia akan mengalami kesulitan dan permasalahan.
Jika Allah SWT tidak menganugerahkan sistem persendian, sehingga tulang-tulang keras dapat bergerak luwes, niscaya manusia tidak mampu bergerak sama sekali. Dan jika salah satu sendi mengalami kerusakan, manusia akan merasakan sakit yang luar biasa dan ia akan mengalami kesulitan dan permasalahan.
Karena itu, Rasulullah SAW mewasiatkan pentingnya bersyukur kepada
Allah SWT. Setiap kali matahari terbit, setidaknya sejumlah tulang
persendian tubuh. Manusia tetap harus bersyukur meskipun syukur, zikir,
dan sedekah yang kita lakukan tidak akan mencukupi makna syukur atas 1
dari 360 sendi yang telah Allah ciptakan dalam tubuh kita.
Pertanyaan yang kemudian mencuat, siapakah yang mengajari
Rasulullah SAW bahwa manusia diciptakan atas 360 sendi? Siapkah yang
bisa membantunya memahami misteri seperti ini? Jawabannya hanya Allah.
Hanya Dia satu-satunya yang telah mewahyukan kepada Rasulullah
pengetahuan yang melampaui pengetahuan manusia.
Semua itu membuktikan kenabian dan kerasulan Muhammad SAW. Semoga shalawat, salam dan berkah selalu tercurah kepadanya, keluarganya, sahabat-sahabatnya, serta orang yang mengikuti petunjuknya dan berdakwah menyebarkan ajarannya sampai hari kiamat. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (islampos/ronymedia)
Semua itu membuktikan kenabian dan kerasulan Muhammad SAW. Semoga shalawat, salam dan berkah selalu tercurah kepadanya, keluarganya, sahabat-sahabatnya, serta orang yang mengikuti petunjuknya dan berdakwah menyebarkan ajarannya sampai hari kiamat. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (islampos/ronymedia)