Kamis, 10 April 2014

5 Cara Agar Terhindar Dari Serangan Jantung dan Stroke

Serangan jantung dan strokeAnda mungkin sudah akrab dengan cara-cara yang benar dalam menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke seperti : berhenti merokok, menurunkan berat badan, berolahraga, dan menurunkan tekanan darah & kolesterol. Ya, cara-cara tersebut memang dianjurkan, namun ada cara-cara lain dalam menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke yang mungkin belum anda ketahui. Apa sajakah itu? Berikut ulasannya :
1. Hindari Kebisingan Lalu Lintas
Bunyi klakson, sirene, suara truk yang bising dapat berpengaruh pada pembuluh darah anda. Hal ini berdasarkan sebuah studi terbaru yang menemukan hubungan antara kebisingan lalu lintas dan risiko stroke. Hasilnya, berdasarkan survei lebih dari 51.000 orang di Denmark, menunjukkan bahwa, setiap kenaikan 10-desibel pada level kebisingan, risiko stroke akan meningkat sebanyak 14 persen. Bagi orang yang berumur lebih dari 65 tahun, risiko stroke akan meningkat sebanyak 27 persen. Paparan terhadap suara keras dapat meningkatkan stres tubuh kadar hormon, dan meningkatkan tekanan darah, yang berkontribusi terhadap naiknya risiko stroke, kata para peneliti. Penelitian sebelumnya juga telah mengaitkan antara kebisingan lalu lintas dengan peningkatan risiko serangan jantung.
2. Tidur yang Cukup
Kurang tidur atau tidur terlalu lama dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Sebuah penelitian yang diterbitkan awal tahun 2011 pada European Heart Journal menunjukkan bahwa orang yang tidur 6 jam atau kurang per malam memiliki risiko 48 persen lebih tinggi mengalami penyakit jantung, dan 15 persen lebih tinggi mengalami stroke, dibanding dengan orang yang tidur selama tujuh atau delapan jam per malam. Hal ini juga berlaku bagi orang yang tidur terlalu lama, karena menurut penelitian tersebut, orang yang tidur lebih dari sembilan jam memiliki risiko 41 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung. Maka dari itu, tidurlah yang cukup, tujuh atau delapan jam per malamnya agar terhindar dari risiko penyakit jantung dan stroke.
3. Makan Blueberry
Blueberry dapat menurunkan risiko terkena tekanan darah tinggi. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, orang yang makan setidaknya satu porsi blueberry per minggu, 10 persen lebih rendah mengalami tekanan darah tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak makan blueberry . Para peneliti menganalisis makanan dari 134.000 perempuan dan 47.000 laki-laki selama 14 tahun. Mereka memfokuskan pada berapa banyak senyawa anthocyanin yang dikonsumsi. Anthocyanin yang ditemukan pada makanan seperti blueberry, kismis hitam, jus jeruk, dan terong adalah antioksidan. Peserta penelitian yang memiliki jumlah tertinggi dari anthocyanin pada makanan mereka, memiliki risiko 8 persen lebih rendah mengalami tekanan darah tinggi daripada mereka yang sedikit mengonsumsi anthocyanin.
4. Hindari Soda Diet
Mengonsumsi soda diet dapat meningkatkan risiko stroke. Sebuah studi yang melibatkan 2.564 peserta, menemukan bahwa mereka yang minum soda diet setiap hari memiliki risiko 48 persen lebih tinggi terkena stroke dan serangan jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak minum soda diet sama sekali. Namun demikian, para peneliti mengatakan bahwa penelitian tersebut hanya menunjukkan suatu asosiasi, bukan hubungan sebab-akibat. Temuan tersebut hanyalah awal, dan penelitian lebih lanjut akan dibutuhkan untuk mempertegasnya.
5. Makan Coklat Hitam
Sejumlah studi menunjukkan bahwa mengonsumsi coklat hitam dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Sebuah penelitian yang dipresentasikan dua tahun lalu, yang melibatkan 44.000 peserta, menunjukkan bahwa mereka yang makan coklat hitam setiap minggunya, 22 persen lebih kecil kemungkinannya menderita stroke dibandingkan dengan mereka yang tidak makan coklat hitam. Studi lain menemukan bahwa mengonsumsi coklat hitam dapat menurunkan tekanan darah, membantu mencegah pembentukan plak arteri dan melancarkan aliran darah.
sumber. http://www.artikelkesehatan99.com/
Print Friendly and PDF

Insomnia Bisa Tingkatkan Risiko Stroke

Orang yang terganggu dengan masalah insomnia mungkin akan mengalami peningkatan risiko stroke, khususnya orang-orang dewasa muda, sebuah studi baru dari Taiwan menunjukkan.

Insomnia dan Risiko Stroke

insomnia dan risiko strokeSelama empat tahun, para peneliti menemukan bahwa insomnia tampaknya meningkatkan kemungkinan seseorang untuk terkena stroke sebesar 54 persen. Risiko itu meroket untuk orang-orang berusia antara 18 hingga 34 tahun, yang delapan kali lebih mungkin untuk menderita stroke jika mereka mengalami insomnia bila dibandingkan dengan mereka yang memperoleh kualitas tidur yang baik
“Kami memperhatikan dengan sangat terhadap tekanan darah tinggi, obesitas, dan permasalahan terkait kolestrol. Kesemuanya itu merupakan faktor risiko,” ujar Dr Demetrius Lopes, direktur Interventional Cerebrovascular Center di Rush University, Chicago. “Namun demikian, saya berpendapat bahwa seseorang yang tidak mendapatkan tidur yang baik secara rutin dapat membahayakan jiwanya, terutama pada usia muda.”
Penelitian baru ini membandingkan secara acak catatan kesehatan lebih dari 21.000 orang dengan insomnia dan 64.000 orang tanpa insomnia di Taiwan. Semuanya tidak ada yang memiliki diagnosis stroke atau apnea tidur sebelumnya. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Stroke edisi Mei.
Selama pemantauan empat tahun, 583 penderita insomnia dan 962 non-penderita insomnia diketahui terkena stroke. Setelah memperhitungkan faktor-faktor lain, para peneliti menyimpulkan bahwa orang dengan insomnia memiliki risiko stroke yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang mendapatkan tidur yang cukup.
Ya-Wen Hsu, seorang peneliti dari Chia Nan University, bersama rekannya juga menemukan bahwa jumlah penderita insomnia memiliki pengaruh langsung terhadap risiko stroke yang akan mereka hadapi. Orang-orang yang menderita insomnia secara terus-menerus memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena stroke bila dibandingkan dengan orang yang mengalami insomnia sementara. Walaupun demikian, kedua kelompok tersebut berisiko lebih besar untuk terkena stroke dibandingkan dengan orang yang sudah berhenti mengalami insomnia saat studi berlangsung.
Penderita insomnia juga cenderung lebih menderita akibat faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan stroke, termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
Walaupun penelitian ini menemukan hubungan antara insomnia dan risiko stroke yang lebih tinggi, hal tersebut tidak membuktikan adanya hubungan sebab-akibat.
“Kami telah melihat bahwa orang yang memiliki masalah tidur, umumnya memiliki faktor kesehatan lain yang dapat meningkatkan resiko mereka untuk stroke, ” kata Dr Suzanne Steinbaum , seorang ahli jantung preventif di Lenox Hill Hospital , di New York City. “Masalah ini, insomnia, mempunyai beragam faktor yang terkait dengannya, di mana hal tersebut dapat meningkatkan risiko stroke.”
“Ini menjadi lingkaran setan,” kata Dr. Mark Urman, seorang kardiolog di Cedars – Sinai Heart Institute, Los Angeles. “Ketika Anda tidak mendapatkan tidur malam yang baik lagi dan lagi, maka hal tersebut dapat berkontribusi terhadap faktor risiko lain seperti kadar glukosa darah dan tekanan darah tinggi.” Faktor-faktor tersebut, pada gilirannya, meningkatkan Insomnia lebih lanjut.
Di sisi lain, tidur yang cukup secara teratur dapat bermanfaat bagi kesehatan. Tidur membantu tubuh mengatur tekanan darah, mengatur hormon, dan mengurangi stres.
Print Friendly and PDF

5 Tips Mengoptimalkan Pernapasan Ketika Berlari

Bernapas dengan benar adalah salah satu hal yang harus anda terapkan ketika sedang berlari. Ini bertujuan agar anda tidak merasa sesak napas ketika berlari. Sistem pernapasan berperan penting dalam efektivitas seorang pelari. Apabila dia bisa membawa oksigen lebih banyak, maka dia akan lebih kuat dibandingkan dengan pelari-pelari lain.
Bernapas ketika lari | usain boltSecara alami, seseorang akan kehabisan napas ketika berlari. Hal ini dikarenakan otot-otot memerlukan oksigen lebih banyak ketika melakukan aktivitas fisik. Selain itu, paru-paru juga akan bekerja lebih keras agar bisa menyerap oksigen. Menerapkan pola pernapasan yang efisien ketika berlari akan membuat seseorang mendapatkan oksigen dengan lebih efektif dan efisien. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan daya tahan tubuh dan memungkinkan untuk berlari lebih jauh & nyaman. Mengoptimalkan ritme napas bukanlah hal yang sulit. Ada beberapa cara yang bisa anda terapkan untuk membantu mengoptimalkan pola pernapasan saat sedang berlari.

5 Tips mengoptimalkan pernapasan saat sedang berlari

1. Bernapas lewat mulut
Bernapas dari hidung ketika sedang berlari akan membuat otot-otot wajah jadi mengencang dan rahang cenderung mengeras. Oleh sebab itu, cobalah bernapas lewat mulut ketika berlari, karena akan membuat oksigen yang masuk dan karbondioksida yang keluar lebih banyak dibandingkan lewat hidung. Bernapas melalui mulut akan membuat otot-otot wajah tetap rileks sehingga membuat anda lebih tenang dan santai. Apabila napas anda mulai habis, maka perlambat sedikit gerakan kaki anda.
2. Gunakan pernapasan perut
Cobalah untuk bernapas dari diafragma atau perut, bukan dari dada. Untuk melatihnya, berbaringlah telentang kemudian lihat gerakan perut ketika sedang bernapas. Pernapasan yang benar adalah ketika anda melihat perut naik dan turun setiap kali bernapas, sementara dada kurang bergerak. Terapkan teknik ini ketika anda berlari.
3. Ambil napas pendek
Menarik napas terlalu dalam dan panjang dapat menyulitkan anda untuk berlari dengan jauh atau lama. Oleh sebab itu, bernapaslah secara pendek dan tidak terlalu dalam sehingga memungkinkan anda untuk mengatur napas.
4. Napas secara berirama
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah konsistensi (berirama) saat bernapas. Anda dianjurkan untuk menarik dan mengeluarkan secara berirama atau konsisten, terlepas seberapa cepat anda dalam berlari. Contohnya adalah dengan mengambil napas setiap 2 langkah atau 3 langkah lari (sesuai kondisi tubuh).
5. Dengarkan napas
Libatkan telinga anda untuk mengontrol pernapasan. Apabila anda mendengar napas mulai terengah-engah, maka segera kurangi kecepatan berlari. Dan bila sudah mulai stabil, tingkatkan kecepatan secara perlahan.
Bernapas dengan benar saat berlari merupakan hal yang penting, karena akan membantu anda untuk menurunkan stres serta dapat meningkatkan stamina fisik dengan baik.
sumber. http://www.artikelkesehatan99.com/ Print Friendly and PDF

Makan Sehat di Tempat Kerja



Kumpulan.info - Mengkonsumsi makanan sehat di tempat kerja merupakan tantangan bagi banyak orang. Penyebab utama adalah kesibukan di kantor yang membuat tidak adanya waktu untuk menikmati makanan sehat, makanan yang umumnya dijual biasanya makanan yang praktis dan tidak memiliki kandungan gizi yang baik, dan tantangan lain karena makanan sehat biasanya tidak disukai dan dikalahkan dengan makanan cepat saji. Namun, makanan tidak sehat tentu dapat merongrong kesehatan Anda disamping yang akan membuat kelebihan berat badan.

Solusi Makan Sehat

Walaupun terlihat sulit, tapi Anda bisa membenahi pola makan Anda menjadi lebih baik. Berikut beberapa solusi praktis untuk Anda yang sibuk:
  • Jangan lupakan sarapan

    Sarapan akan meningkatkan produktivitas karena dapat mengurangi kelelahan, rasa kantuk dan membantu agar Anda dapat berkonsentrasi dengan baik. Pada saat bangun tidur, metabolisme otak meningkat sehingga dibutuhkan glukosa sebagai tenaga. Glukosa dalam tubuh pada pagi hari menurun karena Anda tidak makan semalaman ketika tidur.

    Menu sarapan yang baik adalah makanan yang memerlukan waktu untuk dicerna, misalnya roti gandum dengan telur dadar ditambah bawang bombay, paprika dan tomat.
  • Jangan lewatkan makan siang

    Makan siang di tempat kerja penting karena selain untuk mengisi perut, makan siang juga merupakan waktu agar tubuh Anda beristirahat sejenak. Sebaiknya, makan siang tidak dilakukan di meja kerja tetapi beranjak dari meja kerja akan membantu agar tubuh dan pikiran kembali segar serta memperbaiki mood Anda.

    Perhatikan juga menu makan siang yang dipilih. Boleh saja sesekali makan siang di pinggir jalan atau restoran dengan menu yang kurang sehat. Tetapi, jangan setiap hari agar tubuh tetap sehat. Makan di luar boleh saja, dengan syarat tetap memenuhi kebutuhan tubuh terhadap serat, protein dan karbohidrat sesuai porsinya. Menu makan siang yang baik adalah 50% sayur dan buah, 25% protein dan 25% karbohidrat.
  • Cemilan

    Godaan menikmati cemilan mungkin timbul karena adanya rekan kerja yang membawa makanan kecil atau kue-kue yang disediakan ketika meeting. Diet sehat bukan berarti pantang menikmati cemilan, jadi boleh-boleh saja ngemil asal tahu aturannya.

    Aturan ngemil adalah memperhatikan porsi dan kalori cemilan. Jangan sampai karena terkesan kecil dan tidak mengenyangkan, Anda memasukkan kalori terlalu banyak dari cemilan. Hal ini dapat menyebabkan berat bdan bertambah. Hindari juga makanan yang digoreng karena mengandung lemak yang berlebih.

    Menu cemilan yang sehat adalah makanan yang direbus seperti ubi atau pisang rebus, biskuit gandum, manfaat yoghurt atau dark chocolate.
  • Menyeruput teh dan kopi

    Teh dan kopi biasa menemani keseharian di kantor Anda. Bagi sebagian orang menyeruput teh dan kopi sudah menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan. Bahkan, tubuh terasa tidak bertenaga jika belum menyeruput minuman ini. Mengkonsumsi teh atau kopi boleh-boleh saja asal tidak terlalu banyak.

    Porsi teh atau kopi yang diperbolehkan adalah 1 sendok teh atau kopi dengan gula setengah sendok dan tidak melebihi 2 cangkir sehari. Akan lebih baik jika tidak dicampur creamer atau gula karena akan meningkatkan kalori.
  • Makan malam sehat

    Umumnya, tidak ada aktivitas yang memerlukan banyak energi pada malam hari. Jadi, untuk makan malam, porsi karbohidrat dapat dikurangi. Jika Anda harus lembur dan memilih untuk makan di rumah, untuk menahan rasa lapar, Anda dapat memilih snack yang sehat atau buah-buahan. Menu makan malam yang disarankan adalah sayuran, protein atau buah-buahan.
Dengan menyempatkan makan dengan porsi dan komposisi yang tepat, akan membantu Anda memiliki cukup energi untuk melakukan hari-hari yang sibuk, terhindar dari penyakit, menjaga berat badan tetap ideal dan penampilan fisik tetap terjaga.
Print Friendly and PDF